Entri Populer

Senin, 05 April 2010

Budaya Indonesia

Indonesian culture is a culture that can interpret as cultural unity of the whole region in Indonesia. Love To Grow a sense of Indonesia in connection with Indonesian Stop Dreaming Start needed in Empower back because right now Indonesia is undergoing a shift from the cultural values of local culture that is indigenous to Indonesia to start a love of foreign culture. Stop Dreaming Start the need for this with the Indonesian culture seems to love in return to instill in each individual of Indonesian citizens.

With the rapid advancement of technology in which information can enter whatever we participate in community life also affect tergesernya Indonesian cultural values this. Especially the young generation of this nation. Many of us see around us how young Indonesian driving most of the foreign culture rather than culture of Indonesia itself. In worrying about the Indonesian culture only as a supplement in certain events such as commemorating the independence of Indonesia. It is undeniable that the Indonesian culture also formed because of the influence of foreign cultures, but that was before the time when the royal era.

Indonesian culture although varied, but basically formed and influenced by other great cultures such as Tiong hoa culture, Indian culture and Arab culture. Indian culture, especially coming from the spread of Hinduism and Buddhism in the country of Indonesia long before Indonesia was formed. Kingdoms to adopt the religion of Hinduism and Buddhism could dominate the archipelago in the 5th century AD marked the founding of the oldest kingdoms in the archipelago, Kuai, until the late 15th century AD.

Tionghoa enter and affect the culture of Indonesian culture because intensive trade interaction between the merchants Tionghoa and Nusantara (Sriwijaya). In addition, many are also entered with foreigners coming Sino-resident foreigners from southern China and settled in the archipelago. They settled and married local residents to produce a combination of local culture and unique Tionghoa. This kind of culture which later became one of the roots than modern local culture in Indonesia such as Java and the Betawi culture.

Arab culture entered along with the spread of Islam by Arab traders who stopped on their way to the archipelago in China.

The arrival of European explorers since the 16th century to the archipelago, and the subsequent ongoing occupation, bring various forms of Western culture and forms of modern Indonesian culture as can be found now. Technological, organizational and political systems, social systems, various cultural elements such as the economy, and so on, many who adopt Western culture gradually integrated into society.




Budaya Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat di artikan sebagai kesatuan dari kebudayaan seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Untuk Menumbuhkan rasa Cinta Indonesia dalam rangka Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia perlu di galakkan kembali karena sekarang ini Indonesia sedang mengalami nilai nilai pergeseran dari kebudayaan lokal yaitu kebudayaan asli Indonesia kepada mulainya kecintaan terhadap budaya asing. Perlunya Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini dengan mencintai kebudayaan Indonesia nampaknya perlu di tanamkan kembali kepada setiap individu dari warga Indonesia.



Dengan majunya teknologi di mana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita turut pula mempengaruhi tergesernya nilai nilai budaya Indonesia ini. Terutama para generasi muda bangsa ini. Banyak kita lihat disekeliling kita betapa muda mudi Indonesia kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Di khawatirkan kebudayaan Indonesia hanya sebagai pelengkap di acara acara tertentu saja seperti ketika memperingati kemerdekaan Indonesia. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan indonesia terbentuk juga karena di pengaruhi budaya asing, tapi itu dulu saat saat jaman kerajaan.

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiong hoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di negara Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kuai , sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.

Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya) . Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.

Kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.

Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk Kebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar